Lebih dari Sekedar Tempat Makan


 

Padang — Ketika jarum jam menunjukkan pukul 12.00 WIB, kantin Universitas Negeri Padang (UNP) berubah menjadi lautan mahasiswa. Aroma nasi rendang, ayam geprek, dan kopi hitam bercampur di udara yang ramai. Di tengah hiruk pikuk itu, kantin bukan hanya tempat makan, melainkan ruang hidup yang sarat cerita dan kehangatan.

Di salah satu sudut, beberapa mahasiswa terlihat sibuk mengerjakan tugas kelompok sambil menikmati segelas es teh manis. Layar laptop terbuka di tengah meja yang penuh kertas catatan. Mereka tertawa di antara keseriusan diskusi, seolah kantin menjadi ruang belajar kedua setelah kelas.

Tak jauh dari situ, seorang mahasiswa duduk sendirian dengan buku terbuka di tangannya. Sambil menyeruput kopi, ia membaca pelan, tenggelam dalam pikirannya. Di meja seberang, dua mahasiswa baru tampak berbicara canggung, mungkin pertemuan pertama mereka setelah beberapa kali bertemu di ruang kuliah.

Suasana kantin semakin riuh menjelang pukul 12.30 WIB. Suara panggilan pesanan bercampur dengan dentingan sendok dan piring. Petugas sibuk bolak-balik mengantarkan makanan, sementara antrean semakin panjang di depan stan makanan. Beberapa mahasiswa memilih menunggu di luar karena seluruh kursi sudah terisi.

Dari pengamatan, satu area kantin hanya mampu menampung sekitar 30 orang pada satu waktu. Padahal, pengunjung bisa mencapai ratusan setiap jam makan siang. Banyak mahasiswa akhirnya makan di tangga atau selasar gedung perkuliahan. Meskipun sesak, suasana itu justru menghadirkan dinamika tersendiri—hangat, akrab, dan penuh kehidupan.

Kantin UNP bukan hanya ruang untuk memenuhi kebutuhan jasmani, tetapi juga tempat di mana hubungan sosial tumbuh. Di sinilah mahasiswa bertemu, bercerita, bahkan berdebat tentang tugas kuliah atau isu-isu kampus. Terkadang, dari sebuah meja kecil di pojok kantin, lahir ide-ide besar dan persahabatan panjang.

Bagi sebagian mahasiswa, kantin menjadi ruang istirahat dari padatnya jadwal kuliah. Di sini, mereka bisa sejenak melepaskan beban, bercanda dengan teman, atau sekadar menikmati waktu sendiri ditemani secangkir kopi. Suasana yang sederhana namun penuh kehidupan ini menjadikan kantin lebih dari sekadar fasilitas kampus.

Setiap meja memiliki kisahnya masing-masing: ada tawa, keluh kesah, bahkan cerita cinta yang berawal dari tegur sapa di antrean makanan. Ketika sore menjelang dan kursi mulai kosong, aroma masakan masih tertinggal, menyisakan kenangan kecil dari hari yang sibuk.

Kantin UNP adalah saksi dari rutinitas, pertemanan, dan perjalanan mahasiswa menapaki masa kuliah. Kelak, setelah wisuda tiba, tempat ini akan dikenang bukan karena menunya semata, melainkan karena suasana dan cerita yang tumbuh di dalamnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kantin UNP Kembali Padat

MAHASISWA UNP KELUHKAN TERBATASNYA FASILITAS KANTIN KAMPUS